123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 lasantha.wam

Berjurnal Keren Ala Aden

Minggu, 11 Maret 2012

Tersesat Di ITB Fair 2012 (Saturday At Night)

 (sambungan dari postinga yang ini)

Mobil mengantarkan kami semua ke rumah Uwanya Eki, di daerah perumahan Purwakarta. Di sana kami Shalat Ashar,dan sekaligus di sana neneknya Eki mengakhiri perjalanannya bersama kami (maksudnya singgah loh, bukan macem2).
Akhirnya kami memasuki kota Bandung, yang diawali dengan masuk ke jalan Pasteur, (wot Pasteurisasi? Atau Pastor? Entahlah siapa yg menamakannya seperti itu).  Di bawah kanopi fly over, Om menginformasikan sesuatu… sesuatu bgt deh
           “Ih itu ada b*nci ….”
           “Manaaa”
           “Itu”
Benar saja, di salah satu sudut temaram lampu kota, terdapat sekelebat sosok agak ganjil yang berjalan, bukan kuntilanak, tapi lebih rawan daripada itu, terkenal dengan sebutan B*nci Lampu Merah (bukan Kuntil B*nci).. seketika itu pula kami was was dan berdoa semoga kaca mobil tidak error dan membuka sendiri sehingga tangan – tangan bersilikon itu tak bisa merambah ke dalam mobil. (Lebaay)

Lanjut saja beralih ke hal lain. Dari Fly over, kami masuk menuju daerah Dago. Jalanan entah apa namanya, sangat gelap, gelap sekali, hanya ada titik – titik kecil cahaya dari rumah atau lampu. Beberapa anjing geladak berkeliaran.Teringat lagi soal penjagalan (rampok barang) malam2 di jalan D*rul Q**an, apakah bisa terjadi di sini?  –hening-

Akhirnya sampailah kami di sebuah hotel jalan Dago, yang gua ga setuju kalo itu disebut hotel, kan mustinya bertingkat 6, terus ada liftnya #abaikan. Namanya hotel Ro**l D**o. Dengan tersipu malu kami bertiga (except Eki) bersalaman dengan Bapanya yang sudah menunggu di hotel. Dan masih dengan langkah malu – malu kami masuk ke sebuah kamar, wew perfecto

Fasilitas dalam kamar hotel:
·         (Odol + Sabun cair dan batang + Shampo + 2 botol Air Mineral ) x Freebie
·         Usual Water &  Hot Water ( yang ga dikeluarin jam – jam tertentu ajah)
#keren loh wudu pake air panas hehe
·         Stop contact in Bath room (gua ga ngerti kenapa musti di kamar mandi colokannya)
Masih banyak lagi sih, tapi gua cuma mau nonjolin yang teruniknya…

Cuma satu yang kurang, Space buat shalatnya minim...

Terus kalo Minggu  Pagi, disediakan fasilitas “Prasmanan Weekend” di ruang makan. Kebetulan kami emang mulai nginep Sabtu malem hehe. Jadi sistemnya tuh kita ngambil sendiri makanan dengan matok harga sekian, kita udah bisa nyicipin semua kuliner, dan bisa nambah lagi  :D   . Ada bubur ayam, nasgor, roti tawar, susu cream + kopi + teh, dan masih bnyak lagi wuiih. Kalo hari kerja mah kita cuma bisa mesen 1 makanan aja.

Sebelum ke last day ITB Fair yakni  hari Minggu, ane mau nyeritain dulu pas Sabtu malemnya. Setelah shalat Magrib dan Isya, kami berangkat menuju ITB, tetapi sebelum itu kami makan dulu di  Food Court Batagor, aneh memang kami malah mesen mie ayam, nasgor, dan kwetiaw bukan Batagor #no hope

Sehabis itu barulah kami berempat diantar ke ITB. Namun, karena macet padat merayap kami memutuskan untuk meninggalkan mobil (tentu yg bawa mobil adalah sodaranya Eki) dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.

ITB at night

Diawali dengan melewati pagar besi, kami memasuki area kampus ITB. Suasananya hening dan sedikit menaikkan bulu roma. Gedung kampus nampak kekar berdiri, tetapi gelap akan kegiatan di dalamnya. Ane tidak berharap melihat sepasang bola mata apapun dari balik jendela kaca gedung – gedung itu. 

Sebentar saja kami sampai di middle part of ITB, wajar saja tidak seluas area IPB Darmaga.  Di situ kami melihat panggung dan tenda – tenda yg digunakan sbg stand berbagai aksesoris dan pertunjukkan.  Dan di sana pula kami melihat pohon aneh, pohon yang pake tanda kutip, itulah Bubble tree, yang dinyalakan untuk menandai dibukanya ITB Fair 2012!


Kami berjalan menuju pintu utama ITB, mencari sesuatu yg bisa dijadikan petunjuk untuk mengitari ITB, Peta! Namun, yang kami lihat selanjutnya adalah…
Tiga Patung Gajah! Maskotnya ITB Fair wew… kami menjumpai mereka bertiga dengan posisi membelakangi kami XD,
Biru melambangkan Ilmu Eksak, Kuning melambangkan Kesenian, dan Hijau melambangkan Sosial.


Serasa di Smansa : Kotak Sabun
“Itu A Caraka, bener ternyata A Caraka.”
Apa? Ngapain alumni Smansa serta anak UI itu di sini?
Hmm kayaknya A Caraka juga bakal bertanya2, ngapain  kami – anak kls XI kemarin sore- di acara perinstitutan begini, kan masih belum waktunya mikirin kuliah?
Eki dan A Caraka lagi2 berseteru tanpa konflik fisik, dasar emang udah bawaan dari Smansa, hei cukup jangan bawa kebiasaan kalian di kampus Gajah ini!

Lalu ternyata di depan 3 patung Gajah menggemaskan ini kami  juga bertemu dengan A Amir, Ka (siapa lupa namanya?), Teh Dila, Ka (Lupa?) dan Ka (Lupa juga...)

Entah mau ngerasa bosen ketemu nak smansa lagi , atau mau seneng karena bisa ketemu sama kk Perisai ksatria lagi, hmm -,- 
Untuk mengakhiri drama kotak sabun ini kami pun berpisah dengan mereka, dan mencari teman kami: Cha2, Cius, Adew, dan Maudy!

Akhirnya kami berhasil menemukan mereka, di depan gerbang utama ITB.
Acara foto bersama pun di mulai...

Dari kiri: Cius, Cha2, Maudy, Fikri, Mahen, Akum, Eki

Dari kiri: Cius, Adew, Cha2, Maudy, Mahen, Akum, Fikri




Cangak mode on (di tengah hiruk pikuk festival Kuliner)

Kalo yang ini cuma Akum doang yg cangak






Food and Accesoris Festival Night:
Di area Festival ini terdapat banyak stand aksesoris dan makanan. Seperti:
  • ·         Stand harum manis,
  • ·         Stand sate sosis <mahal,, satunya 10.000
  • ·         Stand yang ada totem2nya dan di sana dijual Dream Catcher ala suku Indian,
  • ·         Wahana “Negeri Cleopatra” (yg kata orang kayak rumah Hantu), <Tetapi antriannya panjuaang banget
  • ·         Stand Games, yang kalo menang dapet hadiah dgn syarat bayar dulu
  • ·         Terus ada stand Photo Indian Style, yang kalo mau difoto, kulitnya musti dicat dulu supaya saat difoto kulitnya warna – warni dan berpendar kayak suku Indian
Sate Sosis  Eki yang terjatuh (Itu kan mahaaal)
 
Did you see that? Dream Catcher...

Lalu kami berjalan kembali ke pintu gerbang utama ITB...

Mengendap - endap dari belakang
Toilet-toiletan (yang kebelet hati2)

Seusai  berlarut2  bernarsis ria, tiba2 om nyeletuk:
                      "Ih kaget siah gua, dikirain dalem tank itu gada orang.
ini tank yg diintip Fikri (lokasi di pintu utama ITB)
                                   Pas gua intip, taunya nyembul kepala... tengsin." 

Wkwkw, rasanya mau ketawa tapi ga tega... Makanya Fik jgn suka ngintip - ngintip! XD


Berhubung hari telah larut malam, stand pertunjukannya dah pada tutup, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke penginapan masing2, kali ini diantar mobilnya Cha2 Uyeeah...

To Be Continued...

  2 komentar:

Recent Posts

Categories

Unordered List

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pengejar mimpi, pahala, dan kesempatan. Seorang mahasiswa Teknik Fisika ITB 2013 yang menyukai sastra indonesia, psikologi, dan biologi. Pemikir muda yang mudah bosan dengan hal stagnan, serta mengekang kreativitas.

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Sekapur Sirih

Blog ini berisikan agenda perjalanan, momentum, dan hal indah yang patut dikenang .